Skip to main content

Trik dan Tips menggambar Grafik Fungsi Kuadrat beserta contohnya

Fungsi kuadrat adalah suatu kegunaan matematika yang mempunyai derajat dua dengan wujud umum F(x) = y = ax2 + bx + c dengan a ≠ 0.

Fungsi kuadrat memiliki grafik berupa parabola

Jika a > 0 maka parabola membuka ke atas
Jika a < 0 maka parabola membuka ke atas

Jika c > 0 maka parabola memotong sumbu y positif
Jika c < 0 maka parabola memotong sumbu y negatif
Jika c = 0 maka parabola melalui (0, 0)

Pada kegunaan tersebut, a,b, dan c merupakan konstanta real. Jika digambarkan ke didalam grafik, maka wujud kegunaan kuadrat dapat menyerupai parabola. Karakteristik dan wujud grafik kegunaan kuadrat bergantung terhadap nilai konstanta a,b,c, dan nilai diskriminannya.

Cara menggambar Grafik Fungsi Kuadrat

Untuk menyelesaikan kasus perihal kegunaan kuadrat udah tentu pemahaman kita perihal persamaan kuadrat yang udah lebih dahulu kita pelajari dapat terlalu membantu. Ketika kita dapat memilih titik potong parabola terhadap sumbu x, maka metode memilih akar-akar persamaan kuadrat haruslah kita kuasai baik itu metode pemfaktoran maupun metode rumus abc.

Menggambar Grafik Fungsi Kuadrat

Pada dasarnya menggambar grafik kegunaan kuadrat serupa halnya dengan menggambar grafik persamaan garis lurus. Hal yang perlu kita melakukan adalah memilih titik potong terhadap sumbu x dan sumbu y. Akan tetapi, terhadap kegunaan kuadrat, selain melacak titik potong kegunaan terhadap sumbu x dan sumbu y, kita juga perlu melacak sumbu simetris dan titik baliknya lebih-lebih dahulu.

Baca juga: Contoh dan pembahasan Soal Fungsi Kuadrat


Kita juga dapat memilih tiitk lain sebagai pemberian didalam menarik garis membentuk parabola. Sesuai dengan skema terhadap gambar di atas, tersebut beberapa tips dan trik dalam menggambar grafik fungsi kuadrat :

1 # Tentukan titik potong dengan sumbu x (jika ada)

Titik potong terhadap sumbu x bermakna kegunaan kuadrat miliki nilai nol. Secara matematis dapat ditulis sebagai tersebut :
F(x) = y
⇒ ax2 + bx + c = 0
Untuk memperoleh titik potong tersebut tentu kita perlu melacak akar-akar persamaan kuadrat sehingga diperoleh x1 dan x2. Titik potong dengan sumbu x dapat menjadi (x1,0) dan (x2,0).

2 # Tentukan titik potong dengan sumbu y

Untuk memperoleh titik potong dengan sumbu y, maka kita masukkan nilai x = 0 ke didalam kegunaan kuadrat, sehingga secara matematis diperoleh :
F(x) = y
⇒ y = a(0)2 + b(0) + c
⇒ y = c
Dengan begitu maka titik potong terhadap sumbu y dapat menjadi (0,c).

3 # Tentukan titik balik atau titik puncak parabola

Titik balik juga kerap disebut titik ekstrim. Titik ini merupakan titik acuan kita untuk menggambar parabola. Dengan mengetahui titik puncak parabola maka kita dapat mengetahui arah grafik parabola tersebut apakah terbuka ke atas atau terbuka ke bawah.

Secara matematis titik balik dapat dihitung dengan rumus :


Titik balik = (x,y) = (-b/2a, D/-4a)

dengan :
x = -b/2a = sumbu simetris parabola
y = D/-4a = puncak parabola
D = diskriminan persamaan kuadrat = b2 - 4ac

Pada bagian ini terdapat sebagian pedoman yang dapat kita jadikan acuan yakni :
⇒ jika a > 0 → grafik terbuka ke atas , titik balik minimum.
⇒ jika a < 0 → grafik terbuka ke bawah , titik balik maksimum.
⇒ jika ab > 0 → titik balik terdapat di kiri sumbu y.
⇒ jika ab < 0 →titik balik terdapat di kanan sumbu y.
⇒ jika b = 0 → titik balik ada di sumbu y.
⇒ jika c > 0 → grafik memotong sumbu y di atas sumbu x.
⇒ jika c < 0 → grafik memotong sumbu y di bawah sumbu x.
⇒ jika c = 0 → grafik melalui titik (0,0).

4 # Tarik garis bersifat parabola yang sesuai

Langkah paling akhir tariklah garis yang menghubungkan titik-titik yang udah kita memastikan sehingga dihasilkan grafik bersifat parabola. Agar tidak terlalu sukar kita dapat pakai titik bantu dan selalu mencermati pedoman terhadap point 3 di atas.
Sifat Grafik Fungsi Kuadrat Berdasarkan Diskriminan

Berdasarkan nilai diskriminannya, terdapat sebagian sifak spesifik grafik kegunaan kuadrat, yakni :

⇒ jika D > 0 → grafik memotong sumbu x di dua titik yakni x1 dan x2.
⇒ jika D = 0 → grafik parabola menyinggung sumbu x.
⇒ jika D < 0 → grafik parabola tidak memotong sumbu x.

Note :
Sifat-sifat grafik parabola terhadap gambar di atas bukanlah perihal mutlak sebab gambar itu cuma untuk memperlihatkan titik puncak, letak titik puncak, dan arah parabola terbuka ke atas atau ke bawah. Pada dasarnya grafik kegunaan kuadrat bergantung terhadap konstanta dan diskriminannya menjadi gambar di atas cuma sebagai acuan secara umum dan tentu saja tidak serupa untuk masing-masing harga konstanta c.

Demikianlah postingan kami tentang Trik dan Tips menggambar Grafik Fungsi Kuadrat beserta contohnya. Semoga dapat bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

Contoh dan Pembahasan Soal Materi Gaya Lorentz

Contoh Soal pembahasan Gaya Lorentz. Gaya Lorentz dalam Fisika merupakan Gaya yang ditimbulkan dari beberapa muatan listrik yang bergerak atau oleh arus listrik yang berada pada suatu medan magnet B. Soal No. 1 Sebuah kawat tembaga sepanjang 10 m dialiri arus listrik sebesar 5 mA. Jika kawat tembaga tersebut tegak lurus berada dalam medan magnet sebesar 8 Tesla, berapakah Gaya Lorentz yang timbul? Pembahasan: Diketahui: L = 10 m I = 5 mA = 5 x 10 -3 A B = 8 T Ditanyakan: F = …? Jawaban: F = B . I . L F = 8 . 5 x 10 -3 . 10 = 0,4 N Jadi, Gaya Lorentz yang timbul sebesar 0,4 N Soal No. 2 Sebuah kawat penghantar memiliki panjang 12 m tegak lurus berada dalam sebuah medan magnet sebesar 90 Tesla. Jika kuat arus listrik yang mengalir pada kawat sebesar 0,02 mA. Berapakah besar Gaya Lorentz-nya? Pembahasan: Diketahui: L = 12 m B = 90 T I = 0,02 mA = 2 x 10 -5  A Ditanyakan: F = …? Jawaban: F = B . I . L F = 90 . 2 x 10 -5  . 1

Contoh dan Pembahasan soal Rangkaian Seri RLC

Masih ingat rangkaian seri di kelas X? Pada saat ini kalian dikenalkan kembali pada rangkaian seri yaitu rangkaian RLC seri yang dialiri arus bolak-balik. Sifat rangkaian RLC seri adalah arus yang melintasi R, L dan C akan sama. Sama disini berarti nilainya sama dan fasenya juga sama. Sedangkan untuk tegangannya berbeda yang berarti berbeda fase dan nilainya. Jika pada rangkaian di aliri arus bolak-balik maka arus dan tegangan tiap-tiap komponennya dapat dituliskan sebagai berikut. Ingat sifat tiap komponennya. i = Im sin ωt VR = VRm sin ωt Vm = VLm sin(ωt + 90o) VC = VCm sin(ωt - 90o) Untuk menentukan hubungan tiap-tiap besaran ini dapat digunakan analisa vektor dengan fase sebagai arahnya. Baca juga : Contoh dan pembahasan Soal Listrik bolak-balik (AC) Berikut ini kami sajikan beberapa contoh soal mengenai rangkain RLC Sebuah resistor memiliki hambatan 10 Ω, induktor dengan reaktansi induktif 20 Ω, dan sebuah kapasitor dengan reaktansi kapasitif 16 Ω dirang

Contoh dan pembahasan Soal Listrik bolak-balik (AC)

Contoh dan pembahasan Soal mengenai Listrik bolak-balik (AC). Agar anda lebih memahami mengenai materi listrik bolak-balik berikut ini kami akan bagikan beberapa contoh serta jawaban soal materi fisika tentang Listrik Bolak-balik (AC). SOAL PILIHAN GANDA  Perhatikan rangkaian R-L-C seri berikut ini! Tegangan yang muncul pada ujung-ujung dari induktor adalah .... A.   400 V B.   350 V C.   300 V D.   200 V E.   100 V Pembahasan Kita tentukan terlebih dahulu nilai impedansi rangkaian (Z). Sebenarnya untuk nilai Z sudah bisa ditebak tanpa menghitung. Coba perhatikan! Nilai R = 40 Ω dan XL − XC = 30 Ω. Dapat dipastikan nilai Z = 50 Ω. Ingat triple Pythagoras 3, 4, 5! Ok, kita anggap anda tidak tahu. Kita kerjakan menurut rumus yang berlaku. Anda harus meninjau kembali rumus Impedansi Rangkaian R-L-C seri Karena rangkaian R-L-C tersebut adalah rangkaian seri, arus yang melalui R, L, atau C adalah sama, yaitu arus yang berasal dari sumber. Arus yang berasal