Skip to main content

Contoh dan Pembahasan Soal beserta Rumus Logaritma

Contoh dan Pembahasan Soal beserta Rumus Logaritma. Pada kesempatan kali kita akan membahas mengenai persamaan logaritma dalam beberapa bentuk rumus yang ada. Namun sebelumnya itu anda harus terlebih dahulu mengetahui apa itu logaritma dalam matematika. Jika kita telaah kembali belajar logaritma akan kita temui pada tingkatan smp bahkan akan diperdalam kembali pada tingkatan SMA bahkan perguruan tinggi.

Operasi logaritma adalah operasi matematika invers ataupun kebalikan yang berasal dari menentukan pemangkatan menjadi pangkatnya. Logaritma sendiri sering digunakan untuk memilih besar pangkat berasal dari suatu bilangan pokok.

Baca juga:

Trik dan Tips menggambar Grafik Fungsi Kuadrat

Contoh dan Jawaban Soal Cerita Program Linear

Bukan hanya saja pada bidang ilmu matematika, logaritma juga akan sering digunakan di dalam soal perhitungan bidang ilmu yang lain. Contohnya pada ilmu kimia, untuk menghitung orde reaksi didalam pelajaran laju reaksi kimia kita akan menggunakan logaritma untuk menyelesaikan soal tersebut.


Berikut ini kami akan bagikan  persamaan utama logaritma disertai dengan contoh soal serta penyelesaiannya

Pertidaksamaan Logaritma


Contoh Soal

Nilai x yang memenuhi

1/3log (x + √3) + 1/3log (x − √3) > 0 adalah ....

A. x < −√3 atau 0 < x < 2
B. −2 < x < −√3 atau √3 < x < 2
C. √3 < x < 2
D. −2 < x < 2
E. −√3 < x < 2

Pembahasan

➠Tahap pertama yang harus diselesaikan adalah mengubah bilangan 0 menjadi bentuk logaritma
dimana;   (0 = log 1).

1/3log (x + √3) + 1/3log (x − √3) > 1/3log 1


➠ Setelah itu, kita gunakan persamaan [log a + log b = log ab] agar dapat mudah menyederhanakan bentuk.

1/3log [(x + √3)(x − √3)] > 1/3log 1


kemudian kita sederhanakan kembali dengan memanfaatkan persamaan [(a + b)(a − b) = a2 − b2].

1/3log (x2 − 3) > 1/3log 1


Oke, jika bentuk persamaan sudah bisa seprti di atas, maka kita hanya mereduksi logaritmanya. namun anda harus ingat, bahwa untuk bilangan pokoknya 1/3 tanda pada pertidaksamaannya harus kita diubah menjadi:

           x2 − 3 < 1
           x2 − 4 < 0
(x + 2)(x − 2) < 0

dikarenakan tanda pertidaksamaannya '<' maka hasil dari penyelesaian bentuk kuadrat tersebut akan ada di antara −2 dan 2.

−2 < x < 2 ... (1)
walaupun jika kita lihat kembali hasil diatas ada di pilihan jawaban, tapi ini belum selesai. Soal pertidaksamaan logaritma memiliki syarat yang harus diperhitungkan.

Ingat, bilangan yang di-log harus positif. Sehingga syaratnya adalah:


x + √3 > 0
x > −√3 ... (2)

x − √3 > 0
x > √3 ... (3)


Untuk penyelesaian akhirnya, kita harus buat garis bilangan dari pertidaksamaan (1), (2), dan (3).

Jadi, nilai x dari pertidaksamaan logaritma tersebut adalah √3 < x < 2 (C).

Bentuk Umum Logaritma


anlog bm = m/n . alog b


⟹Contoh Penerapan Soal :

  1. 63log 94 = 4/6 . 3log 9 = 4/6 (3) = 2
  2. 26log √64 = 26log 64½ = 1/12 . 2log 64 = 1/12 (6) = 1/2

alog b . blog c . clog d = alog d


⟹Contoh Penerapan Soal :
  1. 2log 3 . 3log 27 = 3log 27 = 3log 33 =3
  2. 2log 7 . 7log 12 12log 16 = 2log 16 = 2log 44 = 4
  3. (2log 4 2log 6) . 24log 32 = 2log (4.6) . 24log 32 = 2log 32 = 5

ax = b  x = alog b

Syarat b > 0 , a > 0 dan a ≠ 1

Keterangan :
a → bilangan pokok atau basis logaritma.
b → hasil pemangkatan atau bilangan yang dilogaritma
x → bilangan pangkat atau hasil logaritma

Rumus dan Identitas Logaritma 

alog a = 1
Contoh :
  1. 2log 2 = 2log 21 = 1
  2. log 10 = log 101 = 1

alog 1 = 0
Contoh :
  1. 2log 1 = 2log 20 = 0
  2. 4log 1 4log 40 = 0

alog b = 1
blog a
Contoh :
  1. 2log 8 = 1 / (8log 2) = 1 / (8log 81/3) = 1/ (1/3) = 3
  2. 64log 4 = 1 / (4log 64) = 1 / (4log 43) = 1/3 

alog b = nlog b 
nlog a
Syarat  n > 0 dan n ≠ 1

Contoh :
  1. 2log 16 = (4log 16) / (4log 2) = (4log 42)  / (4log 41/2) = 2/ (1/2) = 4
  2. 4log 64 = (2log 64) / (2log 4) = (2log 26)  / (2log 22) = 6/2 = 3

aalog b =  b
Contoh :
  1. 1616log 32 = 32
  2. 42log 4 = 22(2log 4) = 2(2log 4 + 2log 4) = 2(2log 4). 2(2log 4) = 4.4 = 16

alog (b.c) =  alog b +  alog c
Contoh :
  1. 2log (16.2) = 2log 16 + 2log 2 = 4 + 1 = 5
  2. 4log (32.2) 4log 32 + 4log 2 = 4log 16 + 4log 2 + 4log 2 = 4log 16 + 4log 4 = 3

alog (b/c) =  alog b -  alog c
Contoh :
  1. 2log (16/2) = 2log 16 - 2log 2 = 4 - 1 = 3
  2. 4log (32/2) 4log 32 - 4log 2 = 4log 16 + 4log 2 - 4log 2 = 4log 16 = 2

alog (b/c) = - alog (c/b)
Contoh :
  1. 2log (4/2) = - 2log (2/4)  = - 2log ½  = - 2log 2-1 = -(-1) 2log 2 = 1
  2. 4log (32/2) = - 4log (2/32) = - 4log (1/16) = - 4log 4-2 = -(-2) 4log 4 = 2

alog bm = m . alog b
Contoh :
  1. 2log 4 = 2log 2= 2 2log 2  = 2.1 = 2
  2. 2log √32 = 2log (25)½ = 2log 25/2 = 5/2 . 2log 2 = 5/2 (1) = 5/2
  3. 2log 8= 4 2log 8  = 2 . 3 = 6


Demikian pembelajaran mengenai contoh soal  beserta rumus logaritma. semoga dapat bermanfaat

Comments

Popular posts from this blog

Contoh dan Pembahasan Soal Materi Gaya Lorentz

Contoh Soal pembahasan Gaya Lorentz. Gaya Lorentz dalam Fisika merupakan Gaya yang ditimbulkan dari beberapa muatan listrik yang bergerak atau oleh arus listrik yang berada pada suatu medan magnet B. Soal No. 1 Sebuah kawat tembaga sepanjang 10 m dialiri arus listrik sebesar 5 mA. Jika kawat tembaga tersebut tegak lurus berada dalam medan magnet sebesar 8 Tesla, berapakah Gaya Lorentz yang timbul? Pembahasan: Diketahui: L = 10 m I = 5 mA = 5 x 10 -3 A B = 8 T Ditanyakan: F = …? Jawaban: F = B . I . L F = 8 . 5 x 10 -3 . 10 = 0,4 N Jadi, Gaya Lorentz yang timbul sebesar 0,4 N Soal No. 2 Sebuah kawat penghantar memiliki panjang 12 m tegak lurus berada dalam sebuah medan magnet sebesar 90 Tesla. Jika kuat arus listrik yang mengalir pada kawat sebesar 0,02 mA. Berapakah besar Gaya Lorentz-nya? Pembahasan: Diketahui: L = 12 m B = 90 T I = 0,02 mA = 2 x 10 -5  A Ditanyakan: F = …? Jawaban: F = B . I . L F = 90 . 2 x 10 -5  . 1

Contoh dan Pembahasan soal Rangkaian Seri RLC

Masih ingat rangkaian seri di kelas X? Pada saat ini kalian dikenalkan kembali pada rangkaian seri yaitu rangkaian RLC seri yang dialiri arus bolak-balik. Sifat rangkaian RLC seri adalah arus yang melintasi R, L dan C akan sama. Sama disini berarti nilainya sama dan fasenya juga sama. Sedangkan untuk tegangannya berbeda yang berarti berbeda fase dan nilainya. Jika pada rangkaian di aliri arus bolak-balik maka arus dan tegangan tiap-tiap komponennya dapat dituliskan sebagai berikut. Ingat sifat tiap komponennya. i = Im sin ωt VR = VRm sin ωt Vm = VLm sin(ωt + 90o) VC = VCm sin(ωt - 90o) Untuk menentukan hubungan tiap-tiap besaran ini dapat digunakan analisa vektor dengan fase sebagai arahnya. Baca juga : Contoh dan pembahasan Soal Listrik bolak-balik (AC) Berikut ini kami sajikan beberapa contoh soal mengenai rangkain RLC Sebuah resistor memiliki hambatan 10 Ω, induktor dengan reaktansi induktif 20 Ω, dan sebuah kapasitor dengan reaktansi kapasitif 16 Ω dirang

Contoh dan pembahasan Soal Listrik bolak-balik (AC)

Contoh dan pembahasan Soal mengenai Listrik bolak-balik (AC). Agar anda lebih memahami mengenai materi listrik bolak-balik berikut ini kami akan bagikan beberapa contoh serta jawaban soal materi fisika tentang Listrik Bolak-balik (AC). SOAL PILIHAN GANDA  Perhatikan rangkaian R-L-C seri berikut ini! Tegangan yang muncul pada ujung-ujung dari induktor adalah .... A.   400 V B.   350 V C.   300 V D.   200 V E.   100 V Pembahasan Kita tentukan terlebih dahulu nilai impedansi rangkaian (Z). Sebenarnya untuk nilai Z sudah bisa ditebak tanpa menghitung. Coba perhatikan! Nilai R = 40 Ω dan XL − XC = 30 Ω. Dapat dipastikan nilai Z = 50 Ω. Ingat triple Pythagoras 3, 4, 5! Ok, kita anggap anda tidak tahu. Kita kerjakan menurut rumus yang berlaku. Anda harus meninjau kembali rumus Impedansi Rangkaian R-L-C seri Karena rangkaian R-L-C tersebut adalah rangkaian seri, arus yang melalui R, L, atau C adalah sama, yaitu arus yang berasal dari sumber. Arus yang berasal